USDJPY Masih Dalam Trend Bullish

USDJPY Masih Dalam Trend Bullish

Diperbarui • 2021-09-30

Mata uang Yen Jepang yang terlihat terus melemah terhadap mata uang US Dollar dapat terkoreksi turun sementara dalam trend jangka panjang yang bullish.

Koreksi penurunan dapat terjadi karena faktor geopolitik di Jepang mulai melemah dimana Fumio Kishida terpilih menjadi ketua partai LDP dan dalam beberapa waktu kedepan dapat menjadi Perdana Menteri Jepang yang baru. Kishida yang merupakan mantan Menteri Luar Negeri, tidak mempunyai kebijakan lain selain mendukung kebijakan fiskal dan moneter yang sangat longgar dari pendahulunya.

Walaupun demikian Kishida dalam pernyataannya kemarin tidak akan menekan BOJ untuk terus meluncurkan stimulus dalam menopang perekonomian negara Jepang. Disisi lain Ketua Bank of Japan Haruhiko Kuroda memperkirakan konsumsi di negaranya tetap lemah sehingga akan terus melakukan kebijakan moneter ultra longgar sampai angka inflasi mencapai 2%.

Saat ini laju tingkat Infalsi Jepang masih berada pada level -0,4% walaupun terlihat angka inflasi global terus meningkat karena adanya hambatan pada pasokan bahan baku dan energi, sehingga Kuroda tidak akan mengubah kebijakan moneternya dalam waktu dekat. 

Efek Terhadap Pasar

Tidak adanya tekanan politik pada BOJ dari calon Perdana Menteri yang baru Jepang, Fumio Kishida, maka koreksi penurunan pada pair USDJP akan bersifat sementara dan dapat meneruskan trend bullish nya.

Ekspektasi Pasar

Diprediksi pair USDJPY  bergerak dalam range  111.65 – 112.56

Trading Plan :

Buy Limit 111.07 – 111.65 dengan target 112.56 – 113.05

Stoploss 1110.13

Grafik USDJPY timeframe D1

usdjpy 30 sept.png

 

Disclaimer

Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.

TRADE NOW

Menyerupai

AUDUSD Berbias Bearish di Tengah Risk-Aversion
AUDUSD Berbias Bearish di Tengah Risk-Aversion

Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,

Data Ekonomi Australia Melemah, Seiring Melemahnya Inflasi
Data Ekonomi Australia Melemah, Seiring Melemahnya Inflasi

Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.

Berita terbaru

Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?
Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?

XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa

Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152
Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152

Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen. 

Deposit dengan sistem pembayaran bank lokal DI INDONESIA

Pemberitahuan pengumpulan data

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.

Ditelepon kembali

Manajer kami akan menghubungi Anda

Merubah nomor

Permintaan Anda diterima.

Manajer kami akan menghubungi Anda

Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah

Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat

Internal error. Silahkan coba lagi

Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!

Anda menggunakan versi browser lama Anda.

Perbarui ke versi terbaru atau coba yang lain untuk pengalaman trading yang lebih aman, lebih nyaman dan produktif.

Safari Chrome Firefox Opera